CINTA BERUJUNG SENDU

on Rabu, 04 Maret 2015
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

      Seorang yang terbuai cinta maka segalanya terasa syahdu. Ketika tak bertemu hatinya bergejolak rindu, suara parau pun terdengan merdu, dan akal pikirannya terkalahkan oleh kekuatan kalbu. Seorang yang cerewet bias jadi terdiam seribu bahasa, sedang pendiam bias menjadi pujangga, itulah kekuatan cinta.
  Namun, masihkah engkau percaya bahwa cinta seindah itu? Ada sebagian kita, dengan cinta justru sakit hati, sedih, marah, merana dan tersiksa. Lalu, mengapa bias begitu berbeda.

❤Terpeleset Cinta

     Jatuh itu sering terasa sakit. Namun entah mengapa jika orang mengatakan 'jatuh' dan digabungkan dengan kata 'cinta, bukan menjadi suatu kesakitan, namun menjadi keindahan. Jika jatuh cinta itu terkesan begitu indah, maka boleh kiranya disebut 'terpeleset cinta', agar terkesan sedikit menyakitkan.
     Terpeleset cinta, bisa jadi berawal dari pandangan, lirik-litrikan, kenalan, SMS-san, sok perhatian, pemdekatan,  mengajak jalan, lalu jadian. Padahal Nabi صلى ا لله عليه وسلم telah memberikan wasiat bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, dalam sabda beliau:
     "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka janganlah ia berkhalawat (berdua-duaan) dengan seorang wanita tanpa ada mahram wanita tersebut, karena setan menjadi yang ketiga di antara mereka berdua" (HR.Ahmad, shahih).
     Sayangnya di zaman sekarang ini, sering kali yang pacaran justru dicap keren, yang jomblo katanya gak laku, sedang yang menjaga diri dengan anti pacaran dianggap kuno. Ya, memang itu kenyataannya, bermula dari budaya pacaranlah tragedy-tragedy sejenis MBA (Married By Accident) marak terjadi di negeri ini. Meskipun pacaran tak selalu berujung zina yang seungguhnya (masuknya timba kedalam sumur), namun pada hakikatnya zina sering diawali dari pacaran.

❤Peringatan Pencegahan

     Di sisi lain, Allah Ta'aalaa telah memperingatkan kita untuk tidak dekat-dekat dengan zina, dalam firman-Nya (yang artinya):
"Dan janganlah kalian mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk" (QS. Al-Israa':32).
     Larangan mendekati zina lebih mengena daripada larangan melakukan perbuatan zina, karena larangan mendekati zina mencangkup larangan terhadap semua perkara yang dapat mengantarkan kepada perbuatan tersebut. Barang siapa yang mendekati daerah larangan, ia dikhawatirkan akan terjerumus kepdanya (Kitab Tafsir Syaikh as-Sa'di).
     Islam memerintahkan kita untuk melaksanakan tindakan pencegahan agar tidak terjerumus ke dalam perzinaan. Karena, perbuatan zina merupakan suatu kekejian dan jalan yang buruk. Ia adalah dosa yang sangat keji ditinjau dari kacamata syariat, akal sehat, dan fitrah manusia yang msih suci (Tafsir al-Kariim ar-Rahman).
     Namun, beginilah yang terjadi. Mewabahnya pergaulan yang minim batas, dapat menimbas pada semakin leganya perzinaan yang begitu banyak membawa kerugian. Diantara kerugian-kerugian perzinaan adalah:
1.  Perzinaan memunculkan berbagai penyakit yang mematikan.
2. Orang lain akan memandang rendah pelaku zina, sehingga hilanglah kemuliaan dirinya. Anak yang terlahir seolah-olah adalah aib, padahal ia terlahir tanpa dosa.
3. Populasi terancam musnah, karena merebaknya perzinaan maka banyak janin yang tumbuh tanpa diharapkan keberadaaannya, sehingga banyak kasus aborsi.
4. Terputusnya silaturahim dan hilangnya garis keturunan yang jelas.
5. Penyiksaan para pelakunya kelak di neraka. Serta masih banyak lagi kerugian lainnya.
     Sungguh sangatlah banyak kerugian perzinaan. Oleh karena itu, sangatlah tepat jika Islam menutup rapat-rapat semua celah yang dapat menghantarkan seorang hamba kepada kejelekan dan kebinasaan ini. Allah سبحانه و تعالى melarang perbuatan zina, maka Allah سبحانه و تعالى melarang pula semua perantara yang mengantarkan kepada perbuatan tersebut.

❤Wanita dan Harga Dirinya
   
     Islam dating dengan syariatnya yang indah untuk memuliakan wanita, agar wanita terjaga harga diri dan kehormatannya. Islan memerintahkan kaum muslimah untuk menjaga tubuh mereka., menutup aurat, dan membatasi diri dalam pergaulannya dengan kaum lelaki. Semua itu semata-mata untuk melindungi kita, kaum hawa.
     Dalam sebuah ayat, Allah berfirman (yang artinya):
"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, 'Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka'. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu..."(QS. Al-Ahzaab:59).
     Di antara aturan yang khusus bagi wanita adalah aturan dalam pakaian yang menutupi seluruh tubuh wanita. Sungguh penjagaan yang begitu hebat, Allah memerintahkan demikian agar mereka dapat selamat dari mata-mata khianat para laki-laki.
     Fatimah رضي الله عنها , putri tercinta Rasulullah صلى ا لله عليه وسلم , pada saat ditanya suaminya --Ali Bin Abi Thalib رضي الله عنها   mengenai perkara apa yang paling baik untuk wanita, Fatimah menjawab, "Dia (wanita_red) tidak melihat kaum lelaki dan lelaki tidak dapat melihatnya". Inilah mertabat tertinggi dari seorang wanita. Hingga Fatimah, putri dari manusia paling mulia Nabi Muhammad صلى ا لله عليه وسلم , mengatakan demikian.
     Bahkan, ketika shalat berjamaah, shaf wanita yang terbaik adalah yang paling akhir. Maka, semakin jauh seorang wanita itu dari lelaki makin afdhal wanita tersebut.
     Akan tetapi, apa yang terjadi belakangan ini? Seorang wanita yang jelita semakin bangga  jika makin banyak lelaki yang mencoba mendekati dan menggodanya. Wanita sekarang adalah tontonan gratis yang menyuguhkan komolekan tubuhnya, untuk dapat dilihat dengan leluasa mata-mata lelaki yang tak beradab.
     Padahal wanita diperintahkan menjaga kehormatannya, menjaga kemaluannya, menundukkan pandangannya, menjaga diri dari laki-laki, dan menutupi auratnya. Ingatlah saudariku... perintah itu bukanlah nasihat guru agama, bukan pula perkataan seorang ustadz atau ustadzah, juga bukan fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia), tetapi perintah Allah Ta'aalaa, Rabb Yang Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk para hamba-Nya.

❤Pihak Wanita Dirugikan

     Percayalah wahai wanita... pacaran pada hakikatnya hanyalah sebuah 'hubungan (yang dianggap) spesial' antara seorang laki-laki dan wanita tanpa adanya ikatan, tanpa wali, tanpa saksi, dan tanpa bukti (tertulis dari Negara). Oleh karena itu, mudah saja hubungan itu diadakan dan mudah pula dibubarkan.
     Mengapa lelaki menyukai hubungan yang tidak terikat? Karena pihak laki-laki lebih sedikit mendapat keruguian, dibandingkan kita para wanita. Wanita tak sama dengana lelaki, kehormatannya tak dapat kembali dua kali. Ia dipilih dengan pertimbangan masa lalunya. Masa lalu kita adalah sebuah investasi yang menggambarkan bagaimana calon pendamping kita kelak.
     Sebuah kerugian pula, jika seorang wanita tidak menjaga dirinya dengan baik, maka ia akan dijauhi oleh laki-laki yang baik. Pada akhirnya, bukankah kita menginginkan sosok suami yang dapat membimbing kita ke surge, bersama-sama dengan orang tua, anak-anak dan keluarga kita kelak? Bukankah kebahagiaan yang demikian itu yang hakiki( orang yg melaksanakan ajaran Islam secara sempurna akan mencapai kebahagiaan yg -- di dunia dan akhirat). Yakni surga dan seisinya?
     Karena Allah telah memberikan jaminan, dan jaminan Allah bukanlah jaminan yang kosong. Jaminan itu ialah firman-Nya (yang artinya), "Wanita-wanita yang keji adalah untuk lelaki yang keji, dan lali-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wnaita yang baik (pula)..."(QS. An-Nuur:26).
     Wahai saudariku yang cantik... dalam perkara lain, ada sebuah kalimat yang menunjukan realita. Kalimat ini sungguh akan membuat kita sangat geram. Kalimat itu ialah: "Pacaran adalah seni menikmati estetika wnaita:. Lho, memangnya kita apa? Pajangan yang dengan leluasa bias dinikmati. Saudariku, relakah engkau dengan semua itu?
Meskipun hanya sederet kata, kenyataannya memang demikian. Wanita dipacari karena jelita wajahnya.
     Maka saudariku, janganlah kita terpedaya. Karena tiadalah untung bagi kita, untuk mencoba-coba terpeleset dalam kubangan cinta, yang tak jelas arah datang dan tujuannya (baca:pacaram). Oleh karena itu, saudariku... kuingin kalian menjada diri-diri kalian. Todaklah kita menginginnkan untuk ikut meramaikan surga-Nya? Surga merupakan tempat terbaik dan tiada banding keindahannya. Kita tahu bahwa keindahan surga tak pernah terbayangkan oleh pikiran dan tak pernah terlihat mata. Maka pasti surga jauh lebih indah dari bayangan kita dan apa yang kita lihat.

Referensi:
Al-Qur'an
Rekaman Kajian Ustadz Zaid Susanto,LC., Peran Muslimah 001.
al-Wadi'iyyah, Ummu Abdillah. 2006. Muslimah Kupersembahkan Nasihatku.Terjemahan. Solo:Maktabah al-Ghuroba'.
al-Jarullah, 'Abdullah bin Jarullah bin Ibnrahim. 2004. Inilah Tanggung Jawab Wanita Muslimah. Bogor:Pustaka Imam Syafi'i.
Beberapa Artikel tentang Pacaran dalam Pandangan Islam.
Beberapa Artikel tentang Pacaran dalam Prespektif Psikologis.
Beberapa Artikel symbol, tulisan arab, dan Kamus Besar Bahasa Indonesia.

[Fatiya S.]

Ana Nisa, mengutip ini dari Buletin Dakwah Muslimah -Zuhairah- bunga kecil, bingkisan indah untuk muslimah

0 komentar:

Posting Komentar