السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Agungnya kedudukan sholat dalam Islam
Allah Ta'ala berfirman (yang artinya), "Sungguh beruntung orang-orang yang berfirman. Yaitu mereka yang kusyu' dalam sholatnya" (QS. Al-Mu'minun : 1-2)
Sholat adalah amalan yang sangat besar nilainya dan tinggi kedudukannya di dalam Islam. Berikut ini sedikit dalil yang menggambarkan agungnya kedudukan sholat dalam Islam :
1. Rukun Islam yang paling utama setelah syahadat
Nabi صلى ا لله عليه وسلم bersabda, "Islam dibangun di atas lima landasan : persaksian tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan sholat, membayar zakat, haji ke baitullah, dan puasa Ramadhan" (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Perintah langsung dari Allah di atas langit
Sholah adalah ibadah yang Allah perintahkan kepada Rasulullah secara langsung di atas langit ketika beliau mengalami peristiwa isra mi'raj tanpa perantara malaikat, tidak seperti amalan lainnya.
3. Wasiat Nabi di penghujung hayat beliau
Dari 'Ali radhiyallahu 'anhu, beliau berkata, "Akhir wasiat Nabi صلى ا لله عليه وسلم adalah : "Jagalah sholat... Jagalah sholat... Bertaqwalah kepada Allah dalam memperlakukan budak kalian" (HR. Ahmad. Dinilai shahih oleh Al Albani)
Bahaya meninggalkan sholat
Allah Ta'ala berfirman (yang artinya), "Maka datanglah sesudah mereka pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan sholat dan memperturutkan hawa nafsunya. Maka kelak mereka akan menemui ghayy" (QS. Maryam : 59-60)
Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu mengatakan, "Ghayy adalah sungai Jahannam yang memuakkan rasanya dan dalam dasarnya" (Tafsir Ath Thabari, 18/218)
Nabi صلى ا لله عليه وسلم bersabda, "(Pembatas) antara seorang muslim dengan kesyirikan dan kekafiran adalah meninggalkan sholat" (HR. Muslim)
Syaikh 'Abdurrazaq Al Badr mengatakan, "Ulama berselisih pendapat apakah orang yang sengaja meninggalkan sholat sudah keluar dari Islam atau belum?
Adapun ulama yang berpendapat kafirnya orang yang sengaja meninggalkan sholat, mereka punya dalil yang kuat dari Al-Qur'an dan As Sunnah. Minimal, adanya berbagai dalil yang berbicara tentang keadaan orang yang sengaja meninggalkan sholat akan menimbulkan rasa takut yang luar biasa dalam hati seorang muslim jika tidak maksimal menjaga sholat dan menyia-nyiakannya" (Ta'zhimus Shalah, hal. 23 dengan diringkas)
Pembaca yang dimuliakan Allah, sedikit keterangan di atas semoga bisa menggambarkan betapa bahayanya meninggalkan sholat.
Seandainya pun kita melihat realita adanya silang pendapat di kalangan ulama, tentu kita tidak akan merasa nyaman jika ternyata status keislaman kita yang sedang diperselisihkan, apakah kita masih muslim atau Islam kita sudah batal tanpa sadar akibat meninggalkan sholat?
Wajibnya sholat berjama'ah bagi laki-laki
Allah Ta'ala berfirman, "Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah bersama orang-orang yang ruku" (QS. Al Baqoroh : 43)
Pada ayat ini, setelah Allah Ta'ala memerintahkan untuk mendirikan sholat, Allah juga memerintahkan agar sholat tersebut ditunaikan secara berjama'ah di rumah Allah.
Nabi صلى ا لله عليه وسلم bersabda, "Sungguh aky berkeinginan untuk menyuruh seseorang hingga sholat didirikan, kemudian ku suruh seseorang mengimami manusia, lalu aku bersama beberapa orang membawa kayu bakar mendatangi sebuah kaum yang tidak menghadiri sholat, lantas aku bakar rumah-rumah mereka" (HR. Bukhari dan Muslim)
Pada hadits di atas, Nabi mengancam orang yang tidak sholat berjama'ah tanpa alasan bahwa rumah mereka akan di bakar. Tentu ancaman keras ini menunjukkan bahayanya tidak ikut sholat berjama'ah bersama kaum muslimin.
Dan masih banyak dalil dari Al-Qur'an dan As Sunnah yang menunjukkan wajibnya sholat berjama'ah bagi laki-laki. Adapun wanita, boleh ikut sholat berjama'ah di masjid selama memperhatikan adab-adab keluar rumah bagi seseorang wanita. Ternyata masalah utama yang menyebabkan sholatnya dinilai batal adalah karena tidak thuma'ninah. Dia bergerak ruku' dan sujud terlalu cepat. (HR. Bukhari & Muslim).
Sholatlah seperti aku sholat
Nabi صلى ا لله عليه وسلم bersabda, "Sholatlah sebagaimana kalian melihat aku sholat" (HR. Bukhari)
Sebagaimana yang sudah diketahui, syarat diterimanya amal ada dua, niat yang ikhlas dan sesuai petunjuk Nabi. Maka, kita harus sholat sebagaimana Nabi sholat, mempelajari rukun dan wajib sholat, tata cara berdirinya Nabi, ruku'nya, sujudnya, dan seluruh hal yang berkaitan dengan kewajiban dalam sholat supaya sholat kita sah.
Keutamaan sholat shubuh dan isya'
Allah Ta'ala berfirman (yang artinya), "Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula sholat) subuh. Sesungguhnya sholat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)." (HR. Bukhari dan Muslim)
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah, sangat disayangkan, sebagian saudara kita banyak melalaikan dua sholat ini, khususnya sholat subuh. Sungguh menabjukkan, betapa banyak orang yang kuat mengangkat beban yang berat untuk dipikul, tapi tidak kuat mengangkat kelopak matanya untuk bangun subuh disebabkan lemahnya iman dan hati.
Jangan meremehkan sholat Ashar
Nabi صلى ا لله عليه وسلم bersabda, "Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan purnama ini. Dan kalian tidak akan saling berdesakkan saat melihat-Nya. Maka jika kalian mampu untuk tidak terlewatkan untuk melaksanakan sholat sebelum terbit matahari (shubuh-pen) dan sebelum terbenamnya (ashar-pen), maka lakukanlah." (HR. Bukhari & Muslim)
Siapa saja diantara kita yang berkeinginan melihat Allah Ta'ala di hari kiamat kelak, hendaknya berusaha menjaga sholat subuh dan ashar.
Sholat mencegah dari perbuatan keji dan munkar
Allah Ta'ala berfirman (yang artinya), "Sesungguhnya sholat mencegah dari perbuatan keji dan munkar" (QS. Al Ankabut : 45)
Syaikh As Sa'di ketika menafsirkan firman Allah Ta'ala (yang artinya), "dan orang yang mendirikan sholat" (QS. Al Baqoroh : 3) mengatakan, "(Pada ayat ini) Allah tidaklah berfirman, 'kerjakanlah sholat'. Karena seseorang tidaklah cukup sekedar mengerjakan sholat dengan melakukan gerakan-gerakan sholat. Tetapi, mendirikan sholat (bukan sekedar mengerjakan-pen) adalah mendirikan secara lahir dengan menyempurnakan rukun sholat, wajib sholat, dan syarat sholat, serta medirikannya secara batin, dengan menghidupkan ruh sholat, yaitu menghadirkan hati ketika sholat dan merenungi setiap bacaan dan gerakkan dalam sholat. Inilah sholat yang Allah katakana, "Sesungguhnya sholat mencegah dari perbuatan keji dan munkar" (Taisir Karimir Rahman, hal. 27)
Merugilah orang yang lalai dalam sholatnya
Allah Ta'ala berfirman yang artinya, "Celakalah orang yang sholat. Yaitu orang yang lalai dalam sholatnya" (QS Al Ma'un : 4-5)
Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, "Lalali disini bisa jadi melalaikan waktu sholat dengan menunda pelaksanaan sholat hingga akhir waktu. Ia lakukan ini terus-menerus ataupun seringnya seperti ini. Bisa juga bermakna lalai dalam mengerjakan rukun dan syarat sholat dari yang diperintahkan. Bisa juga bermakna tidak khusyu' dan tidak merenungkan makna-makna yang terkandung (dalam setiap bacaan dan gerakkan sholat)." (Tafsir Ibnu Katsir, 8/493)
Kiat menikmati sholat
Suatu ketika, Nabi صلى ا لله عليه وسلم pernah berkata kepada Bilal, "Wahai Bilal, istirahatkanlah kami dengan sholat!" (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
Allah Ta'ala telah menjadikan sholat sebagai media rekreasi hati bagi Nabi صلى ا لله عليه وسلم . Berikut enam poin yang dapat membantu kita untuk menggapai hal ini :
1. Niat yang ikhlash
2. Fokuskan hati hanya mengingat Allah di dalam sholat
3. Meneladani tata cara sholat Nabi
4. Ihsan, yakni beribadah seakan-akan melihat Allah secara langsung. Jika belum bisa, yakinlah bahwa Allah senantiasa melihat gerak-gerik kita.
5. Menyadari bahwa setiap sholat yang kita dirikan, semata-mata adalah karunia dan rahmat Allah semata
6. Dan menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang kita lakukan dalam menjalankan kewajiban sholat ini sehingga kita berusaha lebih maksiman dalam mengerjakan sholat dan senantiasa memohon ampun kepada Allah Ta'ala. (Ta'zimus Shalah, hal. 84-87)
Menghilangkan was-was dalam sholat
Untuk menanggulangi was-was dalam sholat, lakukan dua hal ini :
1. Renungilah setiap ucapan dan gerakkan yang ia lalui dalam sholatnya
2. Hilangkan berbagai hal yang dapat menyibukkan hati dari sholat (Ta'zimus Shalah, hal. 105-108)
Buatlah Nabi tersenyum!
Tatkala Nabu صلى ا لله عليه وسلم sedang menderita sakit yang mengantarkan beliau kembali kepada Allah Ta'ala, beliau berhalangan menunaikan sholat subuh berjama'ah. Diwaktu itu, beliau mencoba melihat apa yang terjadi di luar sana, melongok melihat keadaan para sahabat beliau. Mulailah beliau mendekati jendela kamar beliau dan menyingkap tirai yang menghalangi pandangan beliau dengan masjid, ternyata beliau melihat pemandangan indah di fajar tersebut.
Barisan para sahabat yang dipimpin oleh Abu Bakar Ash Shiddiq radhiyallahu 'anhu, yang tersusun rapi dalam shaf-shaf sholat subuh berjama'ah di masjid, membuat beliau tersenyum bahagia di tengah parahnya sakit beliau.
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah, beliau tersenyum ketika melihat umat beliau memenuhi masjid, membentuk barisan shaf yang rapih, dan mendirikan sholat karena Allah Ta'ala secara berjama'ah. Tidakkah kita ingin membuat beliau tersenyum?
Semoga Allah menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang mendirikan sholat, "Wahai Rabb-ku, jadikanlah aku dan keturunanku termasuk orang yang mendirikan sholat. Ya Rabb kami, perkenankanlah do'a-ku" (QS. Ibrahim : 40)
Penulis : Yananto Sulaimansyah
Sumber : http://buletin.muslim.or.id/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar